Minggu, 11 Oktober 2009

Waspadai Bahan Beracun Perusak Otak

Ketua IV Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia (Perdossi). Dr. Adbulbar Hamid, SpS(K) menyerukan agar masyarakat berhati-hati terhadap bahan beracun di sekitar kita. Bahan bahai ini, katanya dalam Pertemuan Nasional Neurogeriatri Pertama di Jakarta, bisa merusak otak dan menimbulkan demensia.

Bahan-bahan beracun tersebut antara lain alkohol, narkoba, asap pabrik, debu pertambangan, dan debu kendaraan bermotor, obat-obatan anti hamil, kontrasepsi yang mengandung cupper (tembaga), ikan laut yang tercemar, sayuran yang disemprot pestisida, dan obat nyamuk

Penyakit demensia, kata Abdulbar, memiliki manifestasi klinis berupa kemunduran daya ingat (mudah lupa dan pikun), kemunduran intelegensia, persepsi, perhatian dan konsentrasi.

Pada kurun waktu 10 tahun terakhir, jumlah penderita penyakit ini di Indonesia mengalami perubahan rend. bila sebelumnya hanya menyerang kaum lansia, maka kini sudah menjalar ke kaum yang lebih muda, yaitu usia antara 50 sampai 60 tahun. Sebagian besar bertipe dimensia vaskuler, bukan dimensia alzhaimer. Pada dimensia vaskuler ini ditemukan intoksikasi atau keracunan bahan-bahan tertentu yang menyebabkan kerusakan sel syaraf otak, sel otak, hingga tersumbatnya pembuluh darah otak.

Karenanya, lanjut Hamid, lebih baik perbaiki kualitas hidup dengan menghindari polusi dan makan makanan beracun sebelum terkena. Caranya, jika berada di jalan raya atau sedang naik sepeda motor, gunakan masker. Atau, jika berbelanja sayuran pilihlah yang berlubang di beberapa bagian daunya. Ini menandakan sayuran tersebut tidak disemprot dengan pestisida. Jika sedang menyemprot obat nyamuk di kamar, usahakan meninggalkan kamar yang baru disemprotdan memilih keluar rumah untuk menghirup udara yang lebih segar sambil menunggu pengaruh bahan
neurotoksik
pada obat nyamuk hilang.

Sementara Dr. Lily D Sidiarto, SpS(K), dokter spesialis syaraf FKUI mwnyarankan agar masyarakat lebih banyak mengkonsumsi sayur mayur, buah-buahan, dan lemak ikan yang tonggal di laut dalam. Terutama yang mengandung vitamin A, C, E, B12 dan asam lemak omega 3 pada lemak ikan. Bahan-bahan ini akan mempertahankan tubuh tetap meregenerasi sel otak. Tujuanya, meski sel otak ada yang mati, hiharapkan tubuh mampu menggantinya dengan sel-sel baru.

Prof. DR. Dr. Samino, SpS, pakar ilmu penyakit syaraf, juga memberi saran agar masyarakat kembali ke gaya hidup sehat. Yakni, mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang, menghindari rokok san asapnya, mambatasi minuman beralkohol, serta mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung bahan anti oksidan seperti sayuran dan buah yang mengandung vitamin E dan C.


1 komentar: