Sabtu, 10 Oktober 2009

Cara Mudah Deteksi Anemia

Menurut data tahun 2000, satu dari dua penduduk Indonesia menderita kekurangan darah. Prevalensi pada ibu hamil mencapai 50 persen, ibu menyusui 45 persen, dan remaja putri 57 persen. Data ini menguatkan bahwa kekurangan darah banyak diderita kaum perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Pada remaja putri, salah satunya karena faktor menstruasi.

Secara umum, dalam keadaan normal, seseorang dengan kadar Hb di bawah 6-7 miligram/desiliter (mg/dL), hanya sanggup menjalankan aktivitas ringan di dalam rumah. Ingat, dalam kondisi hemoglobin (Hb) sebagai pengangkut oksigen di bawah normal, jantung dipaksa bekerja ekstra keras memompa darah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Salah satu gejalanya dada terasa berdebar-debar. Jika dalam keadaan seperti ini dipaksa untuk tetap beraktivitas, lama-lama jantung akan kepayahan dan membengkak, sehingga serangan jantung juga menjadi risiko berikutnya yang mungkin terjadi.

Berikut ini panduan sederhana untuk mendeteksi anemia sebelum memutuskan pergi ke dokter:

Sudahkah makanan Anda sehari-hari paling tidak mengandung 3 dari bahan makanan di bawah ini?
- Hati
- Kuning telur
- Ikan
- Buah segar
- Yoghurt
- Kacang sayur
- Kacang polong
- Kacang bijian
- Daging ayam/sapi

Para ahli gizi menganjurkan agar Anda mengonsumsi agar Anda mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

Apakah Anda sering mengalami gejala
- Lesu
- Lemah
- Cepat lelah
- Letih
- Mudah lalai

Gejala tersebut di atas menunjukkan berkurangnya kadar hemoglobin dalah darah. Akibatnya, oksigen yang diedarkan oleh sel darah ke otak dan sel-sel tubuh lainnya akan terganggu.

Perhatikan wajah Anda di depan cermin
Periksalah kelopak mata Anda bagian bawah. Bila terlihat pucat, berarti kemungkinan besar adanya gejala anemia atau kurang darah. Untuk memastikannya, segeralah konsultasi dan periksa ke dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar